METODE PENYADARAN MELALUI QUR’AN SURAT AR-RAHMAN UNTUK MENGATASI KESOMBONGAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Surat Ar-Rahman
Surat ar-rahman adalah surah yang begitu luar biasa. Banyak muslimin yang menjadikan surah ini sebagai surah yang difavoritkan. Melihat sekilas dari nama surah Ar-Rahman, jelas bahwa asal katanya adalah Maha pengasih atau Maha Pemurah. Namun, jika diartikan dalam etimologi, Ar-Rahman memiliki arti yang bermakna sifat Allah yang Maha Pemberi Nikmat di Dunia maupun di Akhirat. Sehingga menjadikan surah ini sebagai salah satu surah yang begitu indah.
Surat Ar –Rahman merupakan surat ke
55 di dalam Al-Qur’anul Karim. Surat yang terdiri dari 78 ayat dan turun di
kota Mekkah ini berisi tentang kemurahan hati Allah swt. kepada semua
ciptaan-Nya. Di dalam https://nulis.babe.news/baca/41a346/kekuatan-dari-surat-ar-rahman/
, yang ditulis oleh Thiva, disebutkan bahwa Ar-Rahman disebut juga dengan Arus
Al-Qur’an yang artinya pengantin Al-Qur’an. Dapat disebut demikian, karena
surah ini menjadi salah satu surah terindah di dalam Al-Qur’an.
Allah begitu banyak memberikan
kenikmatan kepada kita, namun masih saja kita melupakan segala kenikmatan
tersebut. Manusia hanya berfokus pada apa yang membuatnya bahagia. Saat Allah
beberapa kali menguji hamba-Nya dengan sebuah masalah, maka terdapat dua
golongan dalam menyikapi masalah tersebut. Golongan yang pertama, akan
cenderung marah, jengkel, dan menyalahkan Allah atas berbagai masalah yang
terjadi pada hidupnya. Selanjutnya, golongan yang kedua. Golongan ini cenderung
sabar dan berusaha mengatasi masalah tersebut karena golongan ini secara sadar
paham bahwa begitu banyak Allah dalam memberikan nikmat sehingga ia akan selalu
bersyukur terhadap apa yang diujikan kepadanya. Dan akhir dari ujian adalah
berupa kenikmatan, kebahagiaan yang akan Allah berikan kepada para hamba-Nya
bahkan dari golongan jin sekalipun.
Di dalam surah Ar-Rahman ini begitu
banyak menjelaskan tentang kenikmatan-kenikmatan yang telah atau akan diberikan
oleh Allah kepada golongan manusia atau jin di dunia maupun kelak di akhirat.
Saat kita membaca surah Ar-Rahman maka kita akan menemukan beberapa ayat yang
berulang-ulang. Sekitar 31 kali pengulanga atau 40% ayat yang sama di tulis
berulang di surah ini. Ayat tersebut merupakan sebuah sindiran untuk golongan
manusia maupun jin bahwa Allah telah memberikan begitu banyak nikmat, namun
masih banyak yang tidak mensyukurinya. Ayat tersebut berbunyi “Fabi ayyi
aalaa’i Rabbikuma tukadziban” yang artinya “maka nikmat Tuhanmu manakah lagi
yang kamu dustakan?”. Kalimat ini bisa ditemukan pada ayat ke-13, 16, 18, 21,
23, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 45, 47, 49, 51, 53, 55, 57, 59, 61, 63,
65, 67, 69, 71, 73, 75, dan 77.
Menurut https://dalamislam.com/landasan-agama/al-qur'an/keutamaan-ar-rahman, yang telah diringkas dan disesuaikan dengan
judulnya, maka keutamaan Ar Rahman sebagai berikut:
- Ar- Rahman dapat membantu kita untuk memperbanyak memuji Allah. Kata “Ar Rahman” sendiri telah membantu kita memuji Allah dengan makna bahwa Allah Maha Pemurah. Apalagi jika membaca Ar Rahman dengan sepenuh hati berserah diri kepada Allah. Betapa banyak keutamaan yang akan kita dapat.
- Mengingatkan kita untuk tidak mengkufuri nikmat. Telah dijelaskan bahwa ayat Ar Rahman menjabarkan banyak nikmat. Diantaranya ayat ke 3 “telah menciptakan manusia”. jika kita membaca dengan sepenuh hati, kita tidak akan lagi mengkufuri nikmat karena hidup kita adalah berkat Allah. Kita adalah ciptaan Allah yang segala dalam hidup adalah diberi olehNya.
- Diridhoi oleh Allah atas nikmat apa saja yang diberikan pada kita. Dalam tafsir Ats Tsaqolayn, Rasulullah SAW bersabda: “barang siapa membaca surat Ar Rahman, Allah akan menyayangi kelemahannya dan meridhoi nikmat yang dikaruniakan kepadanya.” Hadits tersebut semakin menguatkan keutamaan surat Ar Rahman.
- Matinya orang yang membaca Ar Rahman seperti Syahid. Dalam Tsawabul A’mal, dijelaskan bahwa Rasulullah pernah bersabda: “barang siapa membaca Ar Rahman, dan ketika membaca kalimat fabiayyi aala’i Robbikuma tukadzibaan kemudian jika dia mengucapkan: tidak ada satupun nikmatMu dari Tuhanku yang aku dustakan, maka jika membacanya di malam hari kemudian mati, maka matinya seperti mati syahid, jika membacanya di siang hari kemudian ia mati, maka matinya seperti mati syahid.” (diriwayatkan oleh Imam Ja’far).
- Mendapat Syafaat di hari kiamat. Rasulullah bersabda: “jangan tinggalkan membaca surat Ar Rahman, bangunlah malam bersamanya, surat ini tidak menentramkan hati orang-orang munafik, kamu akan menjumpai Tuhan bersamanya(Ar Rahman) pada hari kiamat, wujudnya seperti wujud manusia yang paling indah dan baunya paling harum, pada hari kiamat tidak ada seorangpun yang berdiri dihadapan Allah yang paling dekat denganNya selainnya. Pada saat itu Allah berfirman: soapakah orang di dunia yang sering bangun malam dan tekun membacamu? Dia menjawab: Ya Robbi, Fulan bin Fulan, lalu wajah mereka menjdi putih. Dan ia berkata kepada mereka: berilah syafaat bagi orang-orang yang mencintai kalian. Kemudian ia memberi syafaat sampai yang terakhir dan tidak ada seorang pun yang tertinggal dari orang-orang yang berhak menerima syafaat mereka. Lalau ia berkata kepada mereka: masuklah kalian ke surga, dan tinggallah didalamnya sebagaimana yang kalian inginkan.”
B. Metode Pembelajaran
Metode berasal dari Bahasa
Yunani methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh.
Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, metode menyangkut masalah cara kerja
untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang
bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan, atau
bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu. Sedangkan menurut KBBI, metode
adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar
tercapai sesuai dengan yang dikehendaki atau cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
metode adalah cara atau prosedur yang bersistem yang ditempuh dengan upaya
ilmiah untuk melaksanakan suatu pekerjaan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Penyadaran berasal dari kata sadar
yang artinya insaf, merasa, atau memahami. Jadi penyadaran adalah perbuatan
menyadarkan. Pengertian lainnya, penyadaran adalah cara atau proses yang
dilakukan guna menjadikan sadar, menginsafkan, atau mengingatkan seseorang.
Sehingga metode penyadaran adalah suatu
cara atau proses yang dilakukan guna menjadikan klien sadar atau mengingatkan
klien bahwa apa yang ia lakukan adalah hal yang menyimpang. Kemudian hal ini secara
perlahan dirubah perlahan. Dalam makalah ini penyadarannya berupa diberikannya
surat Ar-Rahman untuk menghapus atau setidaknya mengurangi sifat sombong yang
masih ada pada diri individu.
C. Metode Penyadaran melalui Qur’an
Surat Ar-Rahman Untuk Mengatasi Kesombongan
”Fabiayyi alaa’i rabbi-kumaa
tukadzdzibaan” yang artinya “Maka Nikmat
Tuhan-mu yang manakah yang Kamu Dustakan? Nikmat Allah bergitu banyak yang
telah diberikan kepada golongan manusia bahkan golongan jin sekalipun. Namun
yang terjadi, manusia justru mendustakannya. Dusta dalam hal ini berarti
menyembunyikan suatu kebenaran. Manusia pada dasarnya sadar bahwa mereka telah
diberikan begitu banyak kenikmatan oleh Allah, tapi seolah-olah mereka tidak
mendapatkannya. Mereka menyembunyikan kebenaran bahwa mereka diberikan
kenikmatan oleh Allah.
Contoh nyatanya adalah saat kita
memiliki banyak rezeki, maka apa yang terjadi seolah rezeki yang kita dapatkan
adalah hasil dari kerja keras kita. Karena kita bekerja siang dan malam atau
karena otak kita cerdas dan tubuh kita kuat. Contoh lainnya, saat kita sehat,
maka itu disebabkan pola hidup yang baik, rajin berolahra, menjaga pola
makanan, dan lainnya. Semua kebahagiaan, nikmat yang ada pada diri kita seakan
diri kita yang menciptakannya yaitu berkat kerja keras atau usaha kita. Tanpa
sadar diri ini lupa bahwa Allah yang memberikan segala bentuk kenikmatan
tersebut. Kita jelas melupakan peran Allah, mendustakan nikmat yang telah Allah
berikan dan berfikir bahwa segalanya karena usaha kita. Disinilah letak metode
penyadaran diperlukan.
Metode penyadaran dilakukan sebagai
upaya meredam segala bentuk kesombongan pada diri klien yang terlalu
membanggakan hartanya dan dapat juga diberikan kepada klien yang sedang
mengalami musibah. Segala hal yang ada pada diri kita adalah titipan, maka
kebahagiaan, kesedihan merupakan hal yang sementara. Jangan suka mengklaim
segala kebahagiaan semata-mata terjadi karena jerih payah kita, hal tersebut
yang dapat membuat kita sombong dan kufur nikmat.
Bila suatu pemberian dari Allah berhubungan
dengan yang kita inginkan, lalu bagaimana dengan pemberian yang tidak sesuai
dengan keinginan kita? Terkadang kita, sebagai manusia, mengeluhkan atau tidak
mensyukuri pemberian Allah SWT yang tidak sesuai harapan kita. Padahal, kita
tidak tahu kalau itu sebenarnya baik untuk kita. Kita hanya terus menyalahkan
keputusan-Nya. Tidak adillah, tidak baiklah, atau keluhan-keluhan lainnya terus
meluncur dari lisan kita. Jarang kita melihat sisi positif dari pemberian itu.
Padahal, Allah selalu memberikan yang terbaik untuk kita
Oleh karena itu, saat mengalami
musibah, janganlah cepat-cepat mengeluh. Lihatlah sisi positifnya. Berpikirlah
bahwa Allah sayang kepada kita, karena Allah ingin segera menghapus dosa kita
lewat ujian itu. Rasulullah SAW bersabda,”Tidaklah seorang muslim ditimpa
musibah berupa rasa lelahnya badan, rasa lapar yang terus menerus atau sakit,
rasa sedih/benci yang berkaitan dengan masa sekarang, rasa sedih/benci yang
berkaitan dengan masa lalu, gangguan orang lain pada dirinya, sesuatu yang
membuat hati menjadi sesak sampai-sampai duri yang menusuknya melainkan akan
Allah hapuskan dengan sebab hal tersebut kesalahan-kesalahannya” (HR Bukhori no
5641, Muslim no . 2573).
D. Ilustrasi Kasus
Pak
Jono adalah pribadi yang sangat bekerja keras. Ia rela berangkat bekerja dari
pagi dan pulang hingga larut malam. Namun, di luar dugaan Pak Jono berhasil
meraih posisi koordinator di bidangnya. Ia benar-benar sangat bahagia. Dan kini
ia menjadi salah satu orang yang paling sukses di lingkungannya.
Pak Jono menjadi
sangat kaya. Ia selalu mengelu-elu kan bahwa apa yang ia dapatkan semata-mata
karena usahanya. Ia selalu membanggakan usahanya yang tak kenal lelah dan giat
bekerja. Namun, sejatinya pak Jono telah melupakan nikmat dari Allah swt. Pak
Jono mendustai apa yang diberikan oleh Allah. Karena sejatinya, semua yang
didapatkan merupakan nikmat dari Allah. Allah lah yang memberikan kesehatan
sehingga pak Jono bisa giat bekerja. Allah yang menciptakan serangkaian indrawi
yang bisa digunakan pak Jono untuk bekerja. Allah yang menghindarkan pak Jono
dari berbagai musibah yang mungkin saja terjadi, Allah yang memberikan
kesempatan hingga pak Jono bisa menjadi koordinator. Semua hal di dunia ini tak
lepas dari campur tangan Allah. Untuk itu, selain kita berikhtiar dengan segala
kemampuan kita, maka perlulah kita senantiasa bertawakal kepada Allah. Dengan tawakal
ini, kita akan semakin tersadar bahwa di dunia senantiasa ketentuan dari Allah,
kita kaya atau kita berkecukupan, kita sukses atau kita belum sukses, semua
adalah ketentuan dari Allah. Dengan demikian, perlulah kita mengucap syukur
atas pencapaian yang kita raih. Dengan terus melibatkan Allah dalam setiap
perjalanan hidup kita. Dengan Allah lah kita mampu sukses, dengan Allah kita
mampu lulus tepat waktu, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
https://nulis.babe.news/baca/41a346/kekuatan-dari-surat-ar-rahman/
http://dalamislam.com/landasan-agama/al-quran/keutamaan-ar-rahman
kbbi.web.id
www.wikipedia.com